Kamis, 08 Desember 2011

Berita Kota Dibeli Warta Kota, Manajemen Baru Tolak Karyawan Lama

Jakarta - Harian Berita Kota telah resmi dibeli oleh Warta Kota. Bagaimana nasib wartawan Berita Kota? Manajemen baru menolak mempekerjakan mereka. Berita Kota dijual karena merugi Rp 2,8 miliar tahun lalu dan memiliki utang di pabrik kertas Rp 2,6 miliar. 


Pembelian Berita Kota oleh manajemen Warta Kota ini dilakukan pada Rabu (27/1/2010). Pemimpin Redaksi sekaligus Wakil Pemimpin Umum Berita Kota, Johnny Hardjojo mengatakan, dalam alih manajemen ini, sekitar 140 karyawan Berita Kota menolak di-PHK. 


Johnny mengaku mendapat kepastian penjualan Berita Kota dari Pemimpin Umum Berita Kota Rudy Santoso sekitar pukul 10.00-12.00 WIB, Rabu (27/1/2010) dalam pertemuan jajaran petinggi Berita Kota. 


Dalam rapat itu, Rudy meminta Johnny menyampaikan hasil pertemuan petinggi Berita Kota itu kepada karyawannya di kantor sekitar puku 13.30 WIB. Hasil pertemuan petinggi Berita Kota itu, para karyawan akan di-PHK dan mendapat pesangon. 


Lantas, pesangon langsung diberikan kepada karyawan pada hari itu juga. Jumlah pesangon bervariasi. "Untuk karyawan yang sudah bekerja sepuluh tahun misalnya, diberi pesangon sepuluh bulan gaji ditambah dua bulan gaji sebagai uang jasa," kata Johnny kepadadetikcom, Jumat (29/2/2010).


Johnny membantah pihaknya menelantarkan karyawan. Menurut Johnny, sebenarnya Rudy sudah menawarkan pada manajemen baru untuk tetap mempekerjakan para karyawan Berita Kota, melalui proses layaknya perekrutan karyawan baru sebuah perusahaan. Namun, manajemen Warta Kota sudah menyiapkan personel sendiri. 


Johnny juga mengatakan sebelumnya Rudy Santoso pernah menyampaikan informasi kepada karyawannya mengenai kondisi keuangan Berita Kota. Jadi, kata dia, informasi mengenai penjualan Berita Kota bukan mendadak. Bahkan, dulu Rudy pernah menyebut ketiga kemungkinan nasib Berita Kota, termasuk akan menutup Berita Kota bila pailit. 


Namun, Johnny membenarkan proses deal Berita Kota dengan Warta Kota dilaksanakan Rudy secara diam-diam, sehingga karyawan baru mengetahui nasib Berita Kota pada Rabu. Tapi, proses deal diam-diam ini cukup beralasan. "Takutnya nggak jadi deal lagi seperti dulu," ujar Johnny. Sebelumnya, Berita Kota sempat akan dibeli manajemen Seputar Indonesia.


Atas kondisi ini, menurut Johnny, Rudy memberi waktu kepada karyawan hingga akhir minggu ini untuk mengambil barang milik pribadi di kantor manajemen lama. 


Johnny membenarkan, proses deal dengan Warta Kota dilaksanakan Rudy secara diam-diam, sehingga karyawan baru mengetahui nasib Berita Kota pada Rabu. “Takutnya nggak jadi deal lagi seperti dulu (Berita Kota sempat akan dibeli manajemen Seputar Indonesia),” ujar Johnny.


Dalam pembelian ini, menurut Johnny, manajemen Warta Kota juga harus membayar Rp 10 miliar kepada manejemen lama. Angka itu masih dipotong pajak penjualan sebesar 28%. "Sebenarnya Warta Kota hanya membeli brand Berita Kota," kata Johnny.


Sumber : http://www.detiknews.com/read/2010/01/29/115433/1288923/10/berita-kota-dibeli-warta-kota-manajemen-baru-tolak-karyawan-lama

Senin, 10 Oktober 2011

Posisi CIO di Kawasan Asia Tenggara Semakin Diperhitungkan

Monday, October 10th, 2011

oleh : Ario Fajar


Derasnya arus informasi yang didorong dengan kemajuan teknologi, membuat peran Chief Information Officer (CIO) di sebuah perusahaan semakin diperhitungkan. Jabatan CIO di kawasan Asia Tenggara memiliki posisi strategis dalam menggerakan kinerja perusahaan. Fakta tersebut dipaparkan dalam hasil riset IBM Global Study 2011.
IBM Global CIO Study 2011 merupakan analisa yang didapat melalui wawancara dengan CIO dari berbagai perusahaan di 71 negara dan 18 industri. Penelitian berjudul “The Essential CIO”, ini memperkuat peran strategis CIO sebagai pemimpin di bidang inovasi dan pertumbuhan bisnis.
Riset tersebut dilakukan lebih dari 3.000 CIO di seluruh dunia, termasuk 168 CIO di kawasan Asia Tenggara. Hasilnya, peran CIO semakin penting di posisi level senior manajemen. Sebanyak 68% dari perusahaan yang diwawancarai mengatakan bahwa teknologi sangat penting bagi kesuksesan perusahaan dan 58% dari mereka mengintegrasikan bisnis dengan teknologi untuk berinovasi.

Charles Kamau Njendu, Senior Engagement Manager, Global Business Services, IBM Singapore, mengatakan teknologi merupakan salah satu keunggulan kompetitif bagi dunia usaha masa kini, hal ini menjadi faktor pendorong pentingnya peranan CIO di sebuah perusahaan. “Penelitian IBM Global CIO Study 2011 ini membuktikan bahwa inovasi bisnis serta teknologi informasi merupakan faktor penting yang sejalan dengan aspirasi bisnis pimpinan perusahaan” paparnya.
Menurutnya, para CIO juga memahami proses serta prioritas bisnis Chief Executive Officer(CEO) searah dengan agenda bisnis perusahaan. Tiga fokus utama mereka adalah mempererat hubungan dengan pelanggan, mengembangkan kecakapan SDM, dan meraih wawasan dan intelegensi dari data. Pada tiga fokus utama tersebut, CIO di kawasan Asia Tenggara lebih sejajar dan fokus pada wawasan bisnis 89%, sementara CIO global hanya 79%, fokus pada pelanggan 76%, glonal 71% dan fokus pada ketrampilan sumber daya manusia 79%, global 66% dibanding rekan – rekan mereka di belahan dunia. Temuan ini adalah salah satu dari puluhan wawasan, paradigma dan tren baru yang didapat dari para CIO di seluruh dunia.
Penelitian IBM ini juga menunjukkan bahwa para CEO kini lebih menyadari berbagai manfaat bisnis yang dihasilkan oleh teknologi. CEO masa kini mengandalkan para CIO untuk merubah data menjadi informasi yang bermanfaat, merubah informasi menjadi inteligensia, dan merubah inteligensia menjadi keputusan bisnis yang lebih baik.
Para CIO juga semakin memusatkan perhatian mereka pada layanan komputasi mobile agar tidak tertinggal oleh perkembangan pasar yang pesat. Meningkatnya penggunaan perangkat aplikasi mobile dan fungsinya yang semakin canggih, mendukung produktifitas perusahaan dalam menangkap peluang-peluang pasar baru. Komputasi dan solusi mobile kini dipandang penting oleh tiga-per-empat CIO yang disurvei (ASEAN 68%; Global 74%).
Seiring dengan transformasi yang dialami CIO, jenis pekerjaan yang mereka tangani di perusahaan mereka juga berubah. Permasalahan yang mereka hadapi saat ini adalah penyederhanaan. Lebih dari 80% dari mereka mengatakan bahwa mereka berencana untuk menyederhanakan proses internal (ASEAN 86%; Global 84%). Dalam penelitian di tahun 2009, mendekatkan diri dengan pelanggan dianggan CIO sebagai wacana, kini merupakan prioritas utama.
Sementara itu, Dino Bramanto, Country Manager, Global Technology Services, IBM Indonesia,mengatakan para CIO masa kini tidak lagi dianggap sebagai ahli teknologi semata, tetapi juga sebagai sosok yang dapat melahirkan manfaat bisnis melalui proses dan infrastruktur TI. “Meskipun tetap berupaya untuk memangkas biaya, berhemat serta merangsang kreatifitas dan inovasi, masih banyak peluang dan manfaat yang dapat diraih dari komputasi awan, analitik bisnis dan optimalisasi teknologi untuk membantu perusahaan memasukkan teknologi ke dalam produk, layanan dan proses bisnis.” katanya.
Penelitian ini juga mengidentifikasi empat “Mandat CIO” berdasarkan pandangan setiap perusahaan tentang peran TI yakni : memanfaatkan, memperluas, mentransformasikan dan mempelopori (Leverage, Expand, Transform and Pioneer). Berbagai mandat ini secara jelas mengidentifikasi bidang-bidang dimana TI harus unggul untuk mendukung dan memungkinkan perusahaan, serta menentukan kompetensi TI yang harus didapatkan dan dikembangkan. (EVA)

Ketika Game Tak Sekadar Alat ‘Lari dari Kenyataan’

Monday, October 10th, 2011

oleh : Ellizar Zachra P.B


Banyak orang menganggap dunia game hanya sekadar hiburan ataupun salah satu cara ‘lari dari kenyataan’. Namun sebenarnya, konsep permainan dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas hidup seseorang ataupun memperbaiki hubungan interpersonal di lingkungan kerja.
Hal tersebut dimanfaatkan oleh Logika Interaktif, designer sekaligus pengembang game lokal. “Banyak orang yang salah kaprah dengan game. Mereka selalu berpikir tentang dunia hiburan ataupun cara melepas stress. Padahal, game dapat menimbulkanawareness suatu produk ataupun memperbaiki hubungan interpersonal di suatu lingkungan,” ujar Bullitt Sesariza, Development Director Logika Interaktif.
Logika Interaktif memiliki empat divisi, dua diantaranya digunakan untuk kepentingan suatu perusahaan. A-Box yang didirikan pada 2009 menawarkan beberapa hardware game yang disewakan kepada event organizer dan nantinya, game tersebut dapat dimanfaatkan untuk kepentingan promosi suatu perusahaan. “Misalnya, Coca-Cola ataupun Yamaha. Perusahaan yang ingin melakukan promosi ataupun meningkatkan brand awareness di masyarakat tentu harus menarik perhatian masyarakat dulu kan?Game merupakan salah satu cara mudah untuk itu. Game mampu menimbulkan interaksi antara masyarakat dan produk dengan cara yang unik,” kata Sesariza. Logika Interaktif mematok harga Rp 3 juta hingga Rp 5 juta untuk setiap perangkat game yang disewakan per hari.
Hingga saat ini, kami sudah bekerja sama dengan ratusan perusahaan. Tanggapan yang diberikan pun sebagian besar positif. Ini menunjukkan bahwa game tidak lagi dipandang sebagai hiburan sesaat melainkan cara meningkatkan ‘keintiman’ secara berkelanjutan,” kata Sesariza lagi. Logika Interaktif mampu menyediakan setidaknya 40 game dengan tingkat kesulitan berbeda-beda. Yang menarik, game tersebut dapat disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.
Divisi kedua adalah Board Game. Ini merupakan bagian dari strategi bisnis untuk memperkenalkan game sebagai media peningkatan kualitas internal perusahaan. “Acara-acara internal perusahaan biasanya berkisar soal seminar, gathering, outbond,diskusi dan sebagainya. Dengan keberadaan game, acara tersebut tidak hanya lebih meriah tetapi juga memperkenalkan proses pengembangan karyawan, manajemen risiko, peningkatan kecerdasan dan ketanggapan dalam menghadapi masalah, profil manajemen dan masih banyak lagi. “Ini tidak sekadar game karena kami juga bekerja sama dengan beberapa psikolog dan pengembang game kepribadian,” kata Sesariza.
Meski baru berjalan beberapa tahun, Sesariza mengaku perusahaan berhasil meraih pendapatan cukup besar. “Di semester pertama ini, kami berhasil meraih keuntungan setara dengan total pendapatan di 2010. Karena itu, kami berharap masyarakat dapat lebih menghargai game lokal.”

Kiat Federal ‘Puaskan’ Konsumen Oli Indonesia

Monday, October 10th, 2011

oleh : Kristiana Anissa


Menurut Rudy Hartono, Marketing Director PT Federal Karyatama, ada beberapa hal yang menyebabkan kepuasan pelanggan oli motor Federal meningkat. ‘Benang merah’ dari kiat-kiat tersebut, tentu, berbasis pada kualitas yang ditawarkan perusahan.
Pertama, Federal Karyatama memproduksi oli yang dapat memenuhi tuntutan spesifikasi mesin motor konsumen. Selama lebih dari 20 tahun Federal Oil ditunjuk sebagai oli resmi sepeda motor Honda. Sebagai oli resmi, persyaratannya tidak mudah karena Federal harus menjaga ketat kualitas produk, produk harus lolos dari uji teknis yang sejak awal disyaratkan pada spesifikai mesin dan menjalani uji mutu secara berkala yang dilakukan oleh pabrikan sepeda motor Honda. PT Federal Karyatama juga telah mendapatkan Sertifikat ISO 9001:2008 di tahun 2010, dan secara konsisten berkomitmen menjalankan sistem manajemen mutu berdasarkan sertifikasi tersebut.
Yang kedua, Rudy mengaku pihaknya sangat menjaga dan meningkatkan kualitas produknya melalui pembangunan pabrik yang modern dengan menerapkan teknologi robotik pertama di dunia untuk pelumas. Federal membangun Lube Oil Blending Plant (LOBP) dengan teknologi TVMC (Turbo Venturi Molecule Chrusher) dan membangun fasilitas laboratorium pelumas dengan standar internasional. ”Kami menerapkan standar Quality Control di setiap lini produksi kami secara ketat,” tambahnya.
Selain itu, Federal juga membangun jaringan pengecer khusus Oli Federal, yaitu Federal Oil Center yang saat ini telah mencapai 3.000 outlet yang tersebar secara nasional. “Kami telah dan terus melatih jaringan Federal Oil Center ini dengan secara bertahap memberi kesempatan mereka melakukan peninjauan langsung ke pabrik kami di Jakarta dan memberikan pengetahuan produk Oli Federal serta pelumasan secara umum untuk mesin sepeda motor. Dengan demikian setiap jaringan Federal Oil Center diharapkan akan dapat menjelaskan produk Oli Federal secara baik dan benar ke setiap konsumen,” ia menjelaskan.
Federal melakukan survey CS pada bulan Juni- Juli tahun 2009, 2010 dan 2011 di tingkat Outlet dan konsumen, dengan 1.000 responden (300 outlet dan 700 konsumen) diambil secara acak di Medan, Palembang, Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar dan Banjarmasin. ”Dengan skala kepuasan 1 s/d 6 terhadap pelayanan kami berturut- turut tercapai 72%, 80% dan 81%,” ujar Rudy.
Federal mempunyai jaringan lebih dari 40 dealer dan 3.000 jaringan oulet khusus Federal Oil Center di seluruh Indonesia untuk dapat melayani kebutuhan konsumen dan untuk menangani dan menyelesaikan keluhan/klaim dari konsumen yang kurang puas. Selain itu Federal juga menjalin komunikasi dengan konsumen secara on-line melalui portal www. federaloil.co.id serta www.biker pintar.com. PT. Federal Karyatama di tingkat pusat dan Dealer mempunyai tim khusus yang bertugas untuk melayani pelanggan, yaitu tim Product Sales Promotion (PSP). Mereka berfungsi sebagai pusat dan penyebar informasi pelayanan ke konsumen.
Diakui Rudy, peningkatan kepuasan pelanggan selama 1 tahun terakhir juga diikuti dengan peningkatan kinerja penjualan. Hal ini dapat dilihat dari total penjualan di tahun 2010 yang meningkat 4.7% dibanding tahun sebelumnya. Dari Januari-Agustus 2011, total penjualan meningkat 21.7% dibandingkan periode yang sama di tahun 2010. (Acha)